Selasa, 19 Oktober 2010

Jangan Remehkan Riset Pemasaran

Seringkali kita melihat suatu produk yang dilempar ke pasar tidak direspon dengan baik oleh masyarakat. Ada juga produk yang pernah memimpin pasar, namun karena terlambat mengantisipasi perubahan, maka perusahaannya tergerus oleh competitor baru. Hal ini dikarenakan banyak pengusaha kita yang umumnya masih jarang melakukan riset pasar.

Konsep inti pemasaran sesungguhnya adalah identifikasi kebutuhan konsumen, yang selanjutnya dibuat dan dikembangkan sebuah produk/jasa layanan kemudian dipertemukan dengan kebutuhan konsumen secara tepat. Proses ini tentunya berlangsung terus-menerus, karena pasar dan konsumen itu terus beruabah dan berkembang. Hal inilah yang mendasari pentingnya keberadaan bagian Research and Development.

Bagaimana bagian R&D mengetahui kebutuhan konsumen secara tepat? Tentunya diperlukan perangkat analisa ilmiah, yang dapat dipertanggungjawabkan baik secara tahapan, metodologi, perolehan data, dan hasilnya secara ilmiah pula. Salah satu bidang ilmu terapan yang mengkombinasikan ilmu pemasaran dengan metodologi penelitian ini adalah riset pemasaran.

Riset pemasaran bukan monopoli para pelaku pasar saja, saat ini kebutuhan riset pemasaran pun merambah ke organisasi non profit juga bahkan partai politik. Seperti dalam Pilkada, beberapa calon pemimpin daerah dan partai politik merengkuh kemenangan melalui informasi pasar. Sehingga personal branding yang dibangun, tema yang diangkat, dan pendekatan kampanye yang dilakukan tepat guna.

Di dalam dunia bisnis sendiri kita dapat mengambil contoh sukses motor matic. Kenapa motor matic begitu booming di Indonesia? Karena hasil riset menunjukkan bahwa banyak para wanita yang kesusahan dan malas naik motor dengan gigi perseneling yang merepotkan. Bahkan setelah produk diluncurkan, ternyata kaum pria-pun banyak yang menyukainya.

Coba Anda bandingkan dengan para pengusaha-pengusaha kita. Apalagi yang masih awam dengan dunia riset-meriset atau dunia marketing. Begitu mereka menemukan ‘ide cemerlang’, tanpa melakukan riset pasar mereka langsung merealisasikan ide mereka. Masalah sesuai atau tidak sesuai dengan kebutuhan konsumen itu perkara nantilah.

Yang lebih parah, sudah nggak pakai riset, langsung diproduksi dalam skala besar tanpa uji coba terlebih dahulu. Alasannya sangat klasik, supaya cepet untung. Alhasil bukan untung yang di dapat tetapi malah buntung yang diterima. Jika memang demikian pentingnya, mengapa banyak pengusaha yang enggan melakukan riset pasar? Jawabannya sederhana, malas dan rumit untuk dilakukan.

Karena jangan salah, bukan hanya produk baru yang harus anda riset. Menentukan harga yang pas, memilih kemana produk Anda akan dipajang, media periklanan yang relevan, hingga warna kemasan produk-pun perlu diriset. Jadi, jangan heran apabila proses meluncurkan sebuah produk baru bisa memakan waktu yang sangat lama. Berikut 3 metode riset pemasaran yang biasa dilakukan :

1. Kuesioner.

Metode riset pemasaran kuisioner bisa dilakukan dengan survei kertas (wawancara langsung) atau online. Pada umumnya, kuesioner lebih berpeluang dijawab jika ada insentifnya (yakni imbalan). Misalkan saat McDonald hendak meluncurkan ‘ice cream cone’, setelah diwawancarai, si responden dikasih imbalan sebesar 20ribu dan diberi bingkisan.

2. Survei.

Survei lebih singkat dibanding kuesioner. Survei secara online akan mendapat respon yang luar biasa jika metode riset pemasaran ini Anda suguhkan secara menarik. Melalui situs web Anda, Anda dapat memasukkan beberapa pertanyaan (yang sederhana dan mudah dijawab) untuk memperoleh komentar dan saran dari pengunjung situs web, terutama para pembelanja. Meski demikian, perlu diingat! metode riset pemasaran menggunakan survei telepon bisa jadi teror bagi orang yang sedang makan dengan tenang atau tidur siang.

3. FGD (Focus Group Discussion)

Grup fokus adalah metode riset pemasaran dengan mengunakan grup kecil konsumen yang dikumpulkan dibawah arahan seorang moderator, sementara para peneliti merekam dan mencatat pengamatan mereka atas respon, reaksi, dan komentar pelanggan. Peserta biasanya dibayar atas waktu mereka.

Dulu saya pernah FGD mengenai produk Pantene, sepuluh responden dengan satu moderator dan tiga peneliti cukup efektif untuk metode riset pemasaran ini. Tapi hati-hati jika menggunakan metode riset pemasaran ini, jawaban yang diperoleh dari responden seringkali bias dan kurang representatif.

Jadi, sebelum Anda membuat dan meluncurkan produk, gunakanlah metode riset pasar agar tidak mengalami kegagalan. Setelah Anda telah mendapatkan kesimpulan hasil riset tersebut, tes dan ukur dulu dalam skala kecil. Tujuannya agar Anda tahu bahwa produk benar-benar siap dilempar ke pasar. Dan yang tidak kalah penting pantau terus perkembangan pasar agar Anda tidak terlambat mengantisipasi perubahan.

Jumat, 15 Oktober 2010

MARKET

A market is any one of a variety of different systems, institutions, procedures, social relations and infrastructures whereby businesses sell their goods, services and labor to people in exchange for money. Goods and services are sold using a legal tender such as fiat money. This activity forms part of the economy. It is an arrangement that allows buyers and sellers to exchange items. Competition is essential in markets, and separates market from trade. Two persons may trade, but it takes at least three persons to have a market, so that there is competition on at least one of its two sides.[1] Markets vary in size, range, geographic scale, location, types and variety of human communities, as well as the types of goods and services traded. Some examples include local farmers' markets held in town squares or parking lots, shopping centers and shopping malls, international currency and commodity markets, legally created markets such as for pollution permits, and illegal markets such as the market for illicit drugs.

In mainstream economics, the concept of a market is any structure that allows buyers and sellers to exchange any type of goods, services and information. The exchange of goods or services for money is a transaction. Market participants consist of all the buyers and sellers of a good who influence its price. This influence is a major study of economics and has given rise to several theories and models concerning the basic market forces of supply and demand. There are two roles in markets, buyers and sellers. The market facilitates trade and enables the distribution and allocation of resources in a society. Markets allow any tradable item to be evaluated and priced. A market emerges more or less spontaneously or is constructed deliberately by human interaction in order to enable the exchange of rights (cf. ownership) of services and goods.

Kamis, 14 Oktober 2010

ENTREPRENEURSHIP

Entrepreneurship is the act of being an entrepreneur, which is a French word meaning "one who undertakes innovations, finance and business acumen in an effort to transform innovations into economic goods". This may result in new organizations or may be part of revitalizing mature organizations in response to a perceived opportunity. The most obvious form of entrepreneurship is that of starting new businesses (referred as Startup Company); however, in recent years, the term has been extended to include social and political forms of entrepreneurial activity. When entrepreneurship is describing activities within a firm or large organization it is referred to as intra-preneurship and may include corporate venturing, when large entities spin-off organizations.[1]

According to Paul Reynolds, entrepreneurship scholar and creator of the Global Entrepreneurship Monitor, "by the time they reach their retirement years, half of all working men in the United States probably have a period of self-employment of one or more years; one in four may have engaged in self-employment for six or more years. Participating in a new business creation is a common activity among U.S. workers over their course of their careers." [2] And in recent years has been documented by scholars such as David Audretsch to be a major driver of economic growth in both the United States and Western Europe.

Entrepreneurial activities are substantially different depending on the type of organization that is being started. Entrepreneurship ranges in scale from solo projects (even involving the entrepreneur only part-time) to major undertakings creating many job opportunities. Many "high value" entrepreneurial ventures seek venture capital or angel funding (seed money) in order to raise capital to build the business. Angel investors generally seek annualized returns of 20-30% and more, as well as extensive involvement in the business.[3] Many kinds of organizations now exist to support would-be entrepreneurs, including specialized government agencies, business incubators, science parks, and some NGOs. In more recent times, the term entrepreneurship has been extended to include elements not related necessarily to business formation activity such as conceptualizations of entrepreneurship as a specific mindset (see also entrepreneurial mindset) resulting in entrepreneurial initiatives e.g. in the form of social entrepreneurship, political entrepreneurship, or knowledge entrepreneurship have emerged.

Selasa, 12 Oktober 2010

Segmentasi Pasar

Segmentation research is important in defining the marketplace. Structure is provided in terms of grouping like-minded consumers (or businesses) in meaningful ways. A major purpose of segmentation research is to identify sub-markets and their profit potential.

Segmentasi pasar dapat didefinisikan sebagai proses membagi pasar menjadi bagian/bagian atau irisan/irisan konsumen yang khas yang mempunyai kebutuhan atau sifat yang sama dan kemudian memilih satu atau lebih segmen yang akan dijadikan sasaran.

Sebelumnya, cara paling umum yang dilakukan untuk menjaring konsumen adalah dengan melalui pemasaran masal.

Untuk memasarkan kebutuhan primer/pokok, cara ini masih sangat tepat. Banyak perusahaan pemasar kebutuhan pokok sukses menerapkan pemasaran masal. Tetapi kenyataannya berkata lain manakali diterapkan perusahaan pemasar produk lain, semisal barang elektronik. Ini berasalan, karena untuk kebutuhan non primer, konsumen cenderung mempertimbangkan hal-jal lain selain pertimbangan kebutuhan. Dan ini jelas melahirkan variasi keinginan konsumen berbeda

Segmentasi memungkinkan pemasar menghindari persaingan langsung. Ini dimungkinkan karena mereka bisa “tampil beda” dengan kompetitornya, melalui perbedaan harga, corak, kemasan, daya tarik promosi, cara distribusi dan service memadai.

Para pemasar menyadi, biaya riser segmentasi pasar, berkurangnya volume per produksi dan kampanye promosi yang “lain”, memang membutuhkan dana lebih. Tetapi, kenyataan menunjukkan, strategi segmentasi pasar senantiasa diimbangi peningkatan penjualan yang significan, Di siis lain, jika untuk ini produsen terpaksa menaikkan harga, konsumen umumnya tidak mempermasalahkan sepanjang layanan yang diberikan memuaskan.

Dalam pelaksanaannya, segmentasi pasar melalui tiga tahap utama, yakni

1. membagi pasar ke dalam kelompok-kelompok homogen.
2. memilih satu segmen atau lebih untuk dijadikan target, dengan cara mengambil keputusan atas dasar bauran pemasaran yang khusus yakni produk, harga saluran dan daya tarik promosi.

menentukan posisi produk ( product positioning) sehingga bisa dirasakan konsumen dalam setiap segmen yang dijadikan ditargetkan sebagai produk yang memberikan kepuasan lebih baik daripada berbagai penawaran lainnya.

Selasa, 28 September 2010

Perhitungan Rouscoe

banyak metode penentuan sampel membuat kita menjadi banyak alternatif dalam memilih metode yang digunakan, salah satunya Rouscoe

Jumlah sampel ditentukan berdasarakan teori Rouscoe (1975) yang menyatakan bahwa dalam penelitian multivariate (termasuk analisis berganda) ukuran sample sebaiknya lebih disuka 10 kali atau lebih besar dari jumlah variable dalam studi. Maka dalam penelitian ini besarnya sample dari jumlah variable dikalikan 30 dan siapa saja responden ditentukan oleh peneliti mengingat pertimbangan waktu penelitian yang singkat dan biaya yang lebih murah. Sehingga sampel yang terpilih dapat memberikan informasi atau data sesuai dengan tujuan penelitian.

Misalnya
Perhitungan : n = Jumlah variable penelitian x 30
n = 4 x 30
n = 120 sampel

Rabu, 22 September 2010

Social Responsibility in Marketing

Most marketing organizations do not intentionally work in isolation from the rest of society. Instead they find that greater opportunity exists if the organization is visibly accessible and involved with the public. As we’ve seen, because marketing often operates as the “public face” of an organization, when issues arise between the public and the organization marketing is often at the center. In recent years the number and variety of issues raised by the public has increased. One reason for the increase is the growing perception that marketing organizations are not just sellers of product but also have an inherent responsibility to be more socially responsible, including being more responsible for its actions and more responsive in addressing social concerns.

Being socially responsible means an organization shows concern for the people and environment in which it transacts business. It also means that these values are communicated and enforced by everyone in the organization and, in some cases, with business partners, such as those who sell products to the company (e.g., supplier of raw material for product production) and those who help the company distribute and sell to other customers (e.g., retail stores).

In addition to insuring these values exist within the organization and its business partners, social responsibility may also manifest itself in the support of social causes that help society. For instance, marketers may sponsor charity events or produce cause-related advertising.

Marketers who are pursuing a socially responsible agenda should bear in mind that such efforts do not automatically translate into increased revenue or even an improved public image. However, organizations that consistently exhibit socially responsible tendencies may eventually gain a strong reputation that could pay dividends in the form of increased customer loyalty.

Senin, 05 Juli 2010

cara dapetin emblem ninja saga

www.endingofmarketing.blogspot.com ... voting ya

bagi teman2 yg lg main NINJA SAGA
klw kalian mau dpt emblem n token secara gratis
caranya gampang banget

pertama2 kalian bikin dl rekening paypal
daftarnya d www.paypal.com
n jgn lupa bahasanya d ubah
supaya kalian mudah membaca caranya

nah!!! d situ ad d suruh pilih :
- pribadi
- primer
- bisnis

utk kalian yg main NS
cukup pilih PRIBADI aj

lalu klik memulai

setelah itu isi formulirnya

catatan : utk kolom tanggal lahir
format isiannya BULAN/TANGGAL/TAHUN
dan tahunnya harus yg berumur 18 tahun ke atas
berarti isi aj TAHUN 1990

krn sering d situ banyak yg salah

dan bagi yg tdk ad kartu kredit

caranya
d situ ad tulisan
"Hubungkan kartu kredit saya, supaya saya dapat segera mulai

berbelanja (dianjurkan)"

yg d centang

kalian cukup menghilangkan centangnya
setelah formulirnya d isi
lalu klik SETUJU DAN BUAT REKENING

setelah itu
maka akan tampak gambar kartu kredit

kalian abaikan saja

kalian klik aj langsung tulisan MASUK KE REKENING SAYA

setelah nampak tabel n saldo paypal anda $0.00 USD

kalian klik LOG OUT

lalu kalian periksa kotak surat email kalian
utk mengkonfirmasikan paypal kalian

supaya nnt bs d LOG IN lagi

setelah msk ke inbox email kalian
d situ ad tulisan HUBUNGKAN KARTU ANDA
lalu klik

nnt ad d minta kode sandi
masukkan aj kode sandi yg kalian bikin td
wkt isi formulir

lalu klik KONFIRMASI

setelah itu
nnt kita d minta msk in dua buah pertanyaan keamanan
pilih aj pertanyaannya
n d jawab
caranya sama kok kayak kita bikin email

kalian pst nya ngerti kan?

setelah d pilih n d isi
lalu klik KIRIMKAN

setelah keluar tampilan baru
kalian langsung klik MASUK KE REKENING SAYA


berhasil dech registrasinya



sekarang masalah survey nya

kalian klik tautan berikut ini ;

http://www.AWSurveys.com/HomeMain.cfm?RefID=rhapsodyoflove

n kalian isi formulirnya

setelah d isi formulirnya
lalu klik CREATE FREE ACCOUNT

lalu ikuti dech survey2 nya

dgn cara meng klik tulisan

WELCOME SURVEY $6.00
$4.00
sampai yg tulisan JANUARY BONUS

jd yg pertama kalian klik yg welcome survey $6.00 dl
lalu nnt akan keluar tampilan baru
lalu klik START SURVEY

lalu nnt ad tampilan baru
d situ kalian d mnt msk in website

jd masukin aj www.paypal.com
ke dua2 nya

setelah itu tekan ENTER

nah nnt ad kluar tampilan yg bertulisan

Click Here to go Home and to see your New Balance

klik aj
berarti kalian berhasil melakukan survey nya
gampang kan

lalu lakukan lg seperti hal yg sama sprt yg d ats

berikut nya kalian klik $4.00

dan seterusnya

nnt kalian akan memperoleh $27.00

utk mendapatkan $75
kalian hrs refer friends

caranya klik REFER FRIENDS

lalu d situ nnt ad tulisan

Your Direct Referring Link is below

d bawahnya ad tautan sperti punya gw

http://www.AWSurveys.com/HomeMain.cfm?RefID=rshlacy

nnt kalian blok lalu kalian copy

n paste kan d dinding2 grup atau dinding2 profil teman2 u

nnt klw ad yg meng klik tautan u
n ad yg mendaftar

nnt otomatis dollar u meningkat secara otomatis sebesar $1.25

jika dollar u udh mencapai $75
baru u bs redeem kan

caranya d bawah tabel jumlah dollar survey u

d situ ad tulisan REDEEM MONEY

d klik aj

lalu setelah muncul tampilan baru

d tulisan Redeem Amount ad pilihan
- $75
- $200
- $350
- $500

u pilih berapa jumlah dollar u skrg

lalu d tulisan Redeem Method ad pilihan uga

n u pilih yg PAYPAL

krn d ats td kan kita bikin PAYPAL
berarti uang nya nnt msk nya d REKENING PAYPAL kalian yg

kalian bikin tadi

setelah itu klik REDEEM NOW

nnt kita d minta msk in alamat email yg kita pakai buat PAYPAL

td

lalu masukin aj alamat email nya
lalu tekan ENTER

maka d situ kluar tulisan
supaya kita menunggu 5 hari

maka dollar2 tsb akan msk ke REKENING PAYPAL setelah 5 hari

kemudian

setelah 5 hari kemudian

kalian cek saldo rekening kalian d PAYPAL

apakah bertambah

jika bertambah

maka langsung kalian buka NINJA SAGA
n langsung msk ke GET TO EMBLEM

d situ kita pilih
mau pake metode pembayaran apa
utk membeli emblemnya

tanpa ragu2
n penuh keyakinan

kalian pilih metode pembayaran PAYPAL

dan akhirnya kalian mendapatkan emblem

nah kan msh ad tu lbh dollarnya
$56

krn harga emblem cm $19.00

jd lebihnya kalian beli aj TOKEN

Kamis, 01 Juli 2010

Consumer Research Methods

Market research is often needed to ensure that we produce what customers really want and not what we think they want.

Primary vs. secondary research methods. There are two main approaches to marketing. Secondary research involves using information that others have already put together. For example, if you are thinking about starting a business making clothes for tall people, you don’t need to question people about how tall they are to find out how many tall people exist—that information has already been published by the U.S. Government. Primary research, in contrast, is research that you design and conduct yourself. For example, you may need to find out whether consumers would prefer that your soft drinks be sweater or tarter.

Research will often help us reduce risks associated with a new product, but it cannot take the risk away entirely. It is also important to ascertain whether the research has been complete. For example, Coca Cola did a great deal of research prior to releasing the New Coke, and consumers seemed to prefer the taste. However, consumers were not prepared to have this drink replace traditional Coke.

Secondary Methods. For more information about secondary market research tools and issues, please see http://buad307.com/PDF/Secondary.pdf .

Primary Methods. Several tools are available to the market researcher—e.g., mail questionnaires, phone surveys, observation, and focus groups. Please see http://buad307.com/PDF/ResearchMethods.pdf for advantages and disadvantages of each.

Surveys are useful for getting a great deal of specific information. Surveys can contain open-ended questions (e.g., “In which city and state were you born? ____________”) or closed-ended, where the respondent is asked to select answers from a brief list (e.g., “__Male ___ Female.” Open ended questions have the advantage that the respondent is not limited to the options listed, and that the respondent is not being influenced by seeing a list of responses. However, open-ended questions are often skipped by respondents, and coding them can be quite a challenge. In general, for surveys to yield meaningful responses, sample sizes of over 100 are usually required because precision is essential. For example, if a market share of twenty percent would result in a loss while thirty percent would be profitable, a confidence interval of 20-35% is too wide to be useful.

Surveys come in several different forms. Mail surveys are relatively inexpensive, but response rates are typically quite low—typically from 5-20%. Phone-surveys get somewhat higher response rates, but not many questions can be asked because many answer options have to be repeated and few people are willing to stay on the phone for more than five minutes. Mall intercepts are a convenient way to reach consumers, but respondents may be reluctant to discuss anything sensitive face-to-face with an interviewer.

Surveys, as any kind of research, are vulnerable to bias. The wording of a question can influence the outcome a great deal. For example, more people answered no to the question “Should speeches against democracy be allowed?” than answered yes to “Should speeches against democracy be forbidden?” For face-to-face interviews, interviewer bias is a danger, too. Interviewer bias occurs when the interviewer influences the way the respondent answers. For example, unconsciously an interviewer that works for the firm manufacturing the product in question may smile a little when something good is being said about the product and frown a little when something negative is being said. The respondent may catch on and say something more positive than his or her real opinion. Finally, a response bias may occur—if only part of the sample responds to a survey, the respondents’ answers may not be representative of the population.

Focus groups are useful when the marketer wants to launch a new product or modify an existing one. A focus group usually involves having some 8-12 people come together in a room to discuss their consumption preferences and experiences. The group is usually led by a moderator, who will start out talking broadly about topics related broadly to the product without mentioning the product itself. For example, a focus group aimed at sugar-free cookies might first address consumers’ snacking preferences, only gradually moving toward the specific product of sugar-free cookies. By not mentioning the product up front, we avoid biasing the participants into thinking only in terms of the specific product brought out. Thus, instead of having consumers think primarily in terms of what might be good or bad about the product, we can ask them to discuss more broadly the ultimate benefits they really seek. For example, instead of having consumers merely discuss what they think about some sugar-free cookies that we are considering releasing to the market, we can have consumers speak about their motivations for using snacks and what general kinds of benefits they seek. Such a discussion might reveal a concern about healthfulness and a desire for wholesome foods. Probing on the meaning of wholesomeness, consumers might indicate a desire to avoid artificial ingredients. This would be an important concern in the marketing of sugar-free cookies, but might not have come up if consumers were asked to comment directly on the product where the use of artificial ingredients is, by virtue of the nature of the product, necessary.

Focus groups are well suited for some purposes, but poorly suited for others. In general, focus groups are very good for getting breadth—i.e., finding out what kinds of issues are important for consumers in a given product category. Here, it is helpful that focus groups are completely “open-ended:” The consumer mentions his or

Accenture Experiments with Rural Outsourcing

World's knowledge economy is growing - and this economy needs talented people. The success of Indian IT services companies hinges on talent, Internet and connectivity. The current shortage of talent has driven companies to look at different sources of talent. One of the sources available in the US and yet rarely tapped is the rural population. This population can be tapped via remote connectivity - to provide IT Enabled Services (ITES) to the local markets.

Accenture's Managing director Randall L. Willis is experimenting with a new model of ITES service delivery by the Native American Indians who live in American Hinterland at Umatilla Indian Reservation area of Oregon. (see http://www.businessweek.com/magazine/content/06_45/b4008053.htm)

In my opinion, this is a bold experiment - to integrate American Indians into IT based economy and tap into a talent pool which promises to offer 10%-30% savings in wages (when compared to US urban areas). The innovative nature of this proposal - is something which other companies can learn from.

On October 6th, Accenture announced a 5 year agreement to manage Cayuse Technologies, an IT services business owned by Umatilla tribes. Cayuse Technologies will offer Call centre, document preparation and software development services to Accenture - which Accenture will resell to its customers.

Though it is advantageous to outsource to low cost economies, The value of offering services from a near-by location by a local population offers tremendous advantages if such service is price competitive.

Main Benefits

The idea of rural outsourcing is nothing new, for decades, people in rural areas were offered options to work from their homes. But what I liked about this initiative is the idea of how Accenture can get monetary benefits and at the same time help integrate rural Indian communities into the main stream economy - without physically relocating people.

Accenture is gaining brownie points with the American public - which is a major PR benefit. At the same time Accenture is getting a head start (w.r.t competitors - IBM, HP, EDS) into tapping this talent pool.

Accenture can tap into this talent pool to win lucrative US government contracts which mandates that the work be done in the US, and at reap the financial savings from the low cost. The cost of living in reservation areas are low, which keeps the wages low (when compared to US cities) Companies owned and operated within American Indian Reservation areas are exempt from US corporate taxes - thus lowering costs.

Accenture will use this experience to learn how to deliver low cost IT/ITES services from near by locations - so that it can offer viable alternatives when compared to Indian/Asian competitors.

Lessons to Indian IT companies

A recent (November 2nd 2006) article in Financial Times reported that Indian IT companies (TCS, Infosys, Wipro) are setting up development centres at locations near their customer locations - Also called "Near-Shore" locations. TCS is setting up centres in Mexico, Costa Rica, Caribbean Islands, Ireland, and Eastern Europe etc. The development centres in these countries is driven by the need to serve customer's better - have multi-language service delivery, and build a truly multi-cultural organization.

Indian firms are still in their infancy when it comes to building a multi-cultural organization. Only 2-3% of their total work force is non-Indians. As a result, Indian IT firms have a steep learning curve and a tough challenge when it comes to building a multi-cultural workforce.

Closing Thoughts

As the competition for talent increases, companies need to be innovative and find newer sources of human capital. Accenture has demonstrated one such innovative approach which is both also profitable. Accenture benefits through improved corporate image, a lower cost, increased ability to serve local US markets and created a learning opportunity in managing multi-cultural workforce.

I have campaigned for the need to create a multi-cultural workforce via my articles, and this experiment by Accenture shows that global IT giants are committed a truly multi-cultural and a global organization.

Rabu, 30 Juni 2010

marketing introduction

Marketing. Several definitions have been proposed for the term marketing. Each tends to emphasize different issues. Memorizing a definition is unlikely to be useful; ultimately, it makes more sense to thinking of ways to benefit from creating customer value in the most effective way, subject to ethical and other constraints that one may have. The 2006 and 2007 definitions offered by the American Marketing Association are relatively similar, with the 2007 appearing a bit more concise. Note that the definitions make several points:

  • A main objective of marketing is to create customer value.
  • Marketing usually involves an exchange between buyers and sellers or between other parties.
  • Marketing has an impact on the firm, its suppliers, its customers, and others affected by the firm’s choices.
  • Marketing frequently involves enduring relationships between buyers, sellers, and other parties.
  • Processes involved include “creating, communicating, delivering, and exchanging offerings.

Delivering customer value. The central idea behind marketing is the idea that a firm or other entity will create something of value to one or more customers who, in turn, are willing to pay enough (or contribute other forms of value) to make the venture worthwhile considering opportunity costs. Value can be created in a number of different ways. Some firms manufacture basic products (e.g., bricks) but provide relatively little value above that. Other firms make products whose tangible value is supplemented by services (e.g., a computer manufacturer provides a computer loaded with software and provides a warranty, technical support, and software updates). It is not necessary for a firm to physically handle a product to add value—e.g., online airline reservation systems add value by (1) compiling information about available flight connections and fares, (2) allowing the customer to buy a ticket, (3) forwarding billing information to the airline, and (4) forwarding reservation information to the customer.

It should be noted that value must be examined from the point of view of the customer. Some customer segments value certain product attributes more than others. A very expensive product—relative to others in the category—may, in fact, represent great value to a particular customer segment because the benefits received are seen as even greater than the sacrifice made (usually in terms of money). Some segments have very unique and specific desires, and may value what—to some individuals—may seem a “lower quality” item—very highly.

Some forms of customer value. The marketing process involves ways that value can be created for the customer. Form utility involves the idea that the product is made available to the consumer in some form that is more useful than any commodities that are used to create it. A customer buys a chair, for example, rather than the wood and other components used to create the chair. Thus, the customer benefits from the specialization that allows the manufacturer to more efficiently create a chair than the customer could do himself or herself. Place utility refers to the idea that a product made available to the customer at a preferred location is worth more than one at the place of manufacture. It is much more convenient for the customer to be able to buy food items in a supermarket in his or her neighborhood than it is to pick up these from the farmer. Time utility involves the idea of having the product made available when needed by the customer. The customer may buy a turkey a few days before Thanksgiving without having to plan to have it available. Intermediaries take care of the logistics to have the turkeys—which are easily perishable and bulky to store in a freezer—available when customers demand them. Possession utility involves the idea that the consumer can go to one store and obtain a large assortment of goods from different manufacturers during one shopping occasion. Supermarkets combine food and other household items from a number of different suppliers in one place. Certain “superstores” such as the European hypermarkets and the Wal-Mart “super centers” combine even more items into one setting.

The marketing vs. the selling concept. Two approaches to marketing exist. The traditional selling concept emphasizes selling existing products. The philosophy here is that if a product is not selling, more aggressive measures must be taken to sell it—e.g., cutting price, advertising more, or hiring more aggressive (and obnoxious) sales-people. When the railroads started to lose business due to the advent of more effective trucks that could deliver goods right to the customer’s door, the railroads cut prices instead of recognizing that the customers ultimately wanted transportation of goods, not necessarily railroad transportation. Smith Corona, a manufacturer of typewriters, was too slow to realize that consumers wanted the ability to process documents and not typewriters per se. The marketing concept, in contrast, focuses on getting consumers what they seek, regardless of whether this entails coming up with entirely new products.

The 4 Ps—product, place (distribution), promotion, and price—represent the variables that are within the control of the firm (at least in the medium to long run). In contrast, the firm is faced with uncertainty from the environment.


Selasa, 23 Maret 2010

ETIKA BISNIS NEGERI MATAHARI TERBIT

Bapak Joko tampak bingung ketika memasuki ruang rapat di salah satu gedung perusahaan ternama di Jepang. Ia menemukan banyak muka masam yang melihat ke arahnya. Ketika ia duduk dan mulai berbicara, ekspresi masam tersebut tidaklah juga hilang, tapi malah bertambah. Ada apa gerangan? Apa yang salah? Ternyata Pak Joko terlambat 15 menit memasuki ruang rapat. Tak hanya itu, ia langsung memulai percakapan, dengan anggapan hal tersebut bisa menghemat waktu semua orang yang hadir.

Banyak pebisnis, terutama mereka yang sering bepergian, akan menemukan berbagai kebiasaan atau adat yang tidak mereka pahami. Perilaku dan tata cara dalam berbisnis bisa jadi berbeda-beda. Banyak yang bisa kita pelajari dari budaya luar tersebut, walau memang terkadang mengundang kebingungan sekaligus kekaguman. Bagi Pak Joko, terlambat 15 menit di negara asalnya sudah dianggap lumrah. Ketika ia langsung berbicara untuk menghemat waktu, di negaranya mungkin dianggap sebagai tindakan yang praktis dan to the point. Tetapi, di Negara Jepang, ternyata hal itu dianggap sebagai tindakan yang kurang sopan.

Di balik kebiasaan di setiap negara, tersimpan suatu tata krama dan tata cara khas yang menyiratkan budaya mereka. Pastinya, tidak semua bisa cocok jika diterapkan di tempat lain. Tetapi, kita harus memahami budaya suatu negara jika ingin berbisnis dan berinteraksi di negara tersebut. “Lain padang, lain belalang”.

Ibarat kata, di mana tanah dipijak, di situlah langit dijunjung. Kita harus menghormati budaya orang lain jika kita memang berniat untuk menjalin kerja sama. Hal ini berlaku untuk kedua belah pihak. Tak hanya untuk pihak yang berkunjung, pihak tuan rumah pun sebaiknya menghormati budaya pihak yang berkunjung. Tetapi biasanya, pihak yang berkunjunglah yang harus lebih menghormati pihak tuan rumah.

Coba kita amati sejenak bagaimana kebiasaan para pebisnis di negara matahari terbit. Orang-orang Jepang cenderung formal dan resmi dalam mengadakan suatu perjanjian atau pertemuan bisnis. Bagi kita, orang asing (atau “Gaijin”, sebutan orang Jepang untuk orang asing), kebiasaan berbisnis Jepang nampak sangat kental dengan budaya dan tradisinya, yang kemungkinan terasa kaku atau tidak terlalu cocok untuk diterapkan begitu saja di negara kita, dan bahkan di negara barat sekalipun.

Namun, jika kita perhatikan lebih dalam, ternyata banyak hal yang memang patut ditiru, seperti kebiasaan untuk lebih menghormati orang yang lebih tua, teliti dalam memperhatikan setiap detail, dan bahkan komitmen untuk bersenang-senang setelah menyelesaikan pekerjaan. Berikut adalah beberapa tradisi atau kebiasaan yang bisa kita amati dan bagaimana kita bisa mengadaptasinya untuk lebih memperkaya tata cara berbisnis kita.

Hormati Kartu Nama Orang Lain
Sebuah meeting di Jepang selalu dimulai dengan ritual pertukaran kartu nama yang dilakukan secara formal dan resmi. Ritual ini dinamakan Meishi Kokan. Dalam proses pertukaran kartu nama, orang yang diberi kartu menerimanya dengan kedua tangan, membaca kartu nama tersebut dengan teliti, membaca tulisan yang ada hingga terdengar oleh semua orang, lalu meletakkannya dalam tempat kartu nama, atau di atas meja di depannya (sehingga bisa langsung dibaca kembali apabila diperlukan). Kartu nama tidak pernah ditaruh di dalam kantong, karena dianggap tak sopan.

Pelajaran yang bisa diambil: Pertukaran kartu nama adalah cara untuk mengekspresikan rasa hormat dan menganggap penting orang lain dalam suatu pertemuan. Ini menunjukkan Anda menghargai pertemuan tersebut, sama dengan halnya Anda akan menghargai pertemuan-pertemuan selanjutnya.

Bagaimana kita mengadaptasinya: Mungkin akan terlihat konyol apabila Anda benar-benar melakukan tradisi Meishi Kokan di tempat lain. Tetapi, jika Anda menerima kartu nama dari orang lain, usahakanlah untuk membaca dan menyerap semua informasi yang ada di dalamnya. Tidak ada ruginya berusaha untuk mengingat nama lengkap orang tersebut. Sebaliknya, Anda akan terlihat kasar dan tidak sopan jika Anda langsung menjejalkan kartu nama tersebut ke dalam kantong terdekat.

Mengalah pada yang Lebih Tua
Sudah merupakan kebiasaan dalam meeting di Jepang untuk selalu memberi kesempatan pada orang yang lebih tua dan mempunyai jabatan tertinggi untuk memberikan pendapat atau komentar terlebih dahulu. Orang yang lebih tua juga selalu paling diperhatikan pendapat dan nasihatnya. Ketika membungkuk—tradisi menyapa Jepang—kita harus selalu membungkuk lebih dalam kepada orang-orang yang lebih senior.

Pelajaran yang bisa diambil: Budaya bisnis Jepang menghargai mereka yang lebih senior untuk kebijaksanaan dan pengalaman yang mereka bagikan ke perusahaan. Di Jepang, umur adalah sama dengan pangkat. Jadi, semakin tua seseorang, semakin dianggap penting pulalah dia.

Bagaimana kita mengadaptasinya: Kita bisa berusaha untuk sedikit mengalah kepada orang-orang yang lebih senior atau mereka yang berpangkat lebih tinggi. Jika Anda tidak setuju/berselisih pendapat dengan seorang manajer, keluarkan keluhan Anda secara pribadi di ruangan tertutup. Jangan pernah mempertanyakan otoritas dan kekuasaannya di depan orang lain. Ketahuilah bahwa mereka yang berada di atas Anda itu adalah memang orang-orang yang layak dipromosikan karena keahlian dan pengalaman mereka. Lain halnya jika mereka yang berada di atas Anda itu mencapai jabatannya lewat KKN, nepotisme dan suap. Anda lebih baik keluar dari perusahaan tersebut.

Tanamkan Motivasi Melalui Slogan
Banyak perusahaan Jepang memulai hari mereka dengan meeting pagi, dimana para pekerja berbaris dan menyanyikan slogan perusahaan sebagai salah satu cara untuk menanamkan motivasi dan kesetiaan terhadap perusahaan. Hal ini juga penting untuk menjaga agar semua karyawan tetap ingat akan maksud dan tujuan perusahaan.

Pelajaran yang bisa diambil: Sekilas, tradisi ini mungkin terlihat seperti aktivitas untuk “cuci otak” atau indoktrinasi. Tetapi, hal ini merupakan cara Jepang untuk menanamkan semangat kerja bagi seluruh karyawannya. Acara pagi ini berfungsi untuk terus mengingatkan misi dan visi perusahaan yang perlahan bisa menjadi kabur seiring dengan sibuknya hari-hari kerja.

Bagaimana kita mengadaptasinya: Ingatkan diri Anda setiap kali duduk di tempat kerja—apa yang sebenarnya Anda kerjakan. Refresh kembali visi, misi dan tujuan jangka panjang dalam benak Anda. Tetaplah sadar akan betapa pentingnya kerja sama tim dan seluruh perusahaan untuk mencapai tujuan tersebut. Buat daftar dari slogan Anda sendiri supaya bisa dibaca dan diingat lagi jika Anda sedang hilang atau patah semangat.

Muka Serius Tanpa Ekspresi
Anda tidak akan pernah melihat muka-muka datar tanpa ekspresi, seperti yang Anda lihat di kantor-kantor Jepang. Sesekali mungkin ada karyawan yang tertawa, tetapi para pekerja pada umumnya akan menunjukkan ekspresi muka yang datar dan serius, khususnya saat meeting. Mereka berbicara dengan nada yang rendah dan teratur. Mereka bahkan kerap menutup mata ketika mendengar dan memperhatikan pembicara—kebiasaan ini sering disalahartikan oleh orang asing yang tidak mengerti, sebagai tanda kebosanan.

Pelajaran yang bisa diambil: Orang Jepang menganggap tempat kerja sebagai tempat yang harus dihormati. Mereka jarang bercanda kecuali pada waktu luang atau istirahat. Jarang sekali ada kontak fisik antarpekerja, apalagi menepuk punggung atau kepala.

Bagaimana kita mengadaptasinya: Bagi kita, suasana kerja yang terlalu kaku dan formal mungkin terkesan menyiksa. Anda tidak perlu memperlakukan lingkungan kantor seperti tempat yang sakral, tetapi juga jangan berlaku seenaknya seperti di rumah sendiri. Sikap profesional tetap diperlukan untuk meningkatkan produktivitas. Hormati pekerjaan dan hormati orang lain. Jaga volume suara dan tertawa, karena Anda tidak bekerja sendirian di kantor.

Getol Kerja, Getol Hiburan Juga
Setelah melalui waktu kerja, para pekerja Jepang siap untuk bersantai—sangat santai bahkan. Mengunjungi bar demi bar setelah jam kerja adalah hal yang umum—bahkan sudah menjadi tradisi. Jika lingkungan kerja merupakan tempat yang formal dan resmi, bar adalah tempat para pekerja Jepang berhura-hura. Salah satu tempat favorit adalah karaoke bar, dimana semua orang diharapkan untuk ikut bernyanyi—walaupun ada dari mereka yang tidak bisa menyanyi. Selain itu, klub-klub malam juga menjadi tempat favorit, tidak hanya untuk menyeimbangkan pekerjaan dengan hiburan, tetapi juga untuk saling berbagi informasi dan memperkuat tali persaudaraan dalam suatu tim

Rabu, 17 Maret 2010

SPESIFIKASI N97

Hardware

Dimensi

  • Bentuk: Model layar geser samping
  • Volume: 88 cc
  • Dimensi:117.2 x 55.3 x 15.9 mm (18.25 mm di titik paling tebal)
  • Berat (dengan baterai):150 g
  • Informasi tambahan untuk ukuran dan bentuk:
    • Mekanisme geser samping
Schematic of N97 Dimensions

Tombol dan Metode Input

  • Keyboard slide out
  • Tombol cover (tombol S60, tombol Menu, tombol Kirim/Akhiri)
  • Layar sentuh
  • Tombol navigasi 4-arah dengan tombol tengah untuk memilih
  • Tombol kamera dan tombol volume

Memori

  • Slot kartu memori microSD, yang dapat ditukar sampai 16 GB
  • Memori internal: 32 GB

Konektivitas

  • Bluetooth versi 2.0 dengan Enhanced Data Rate
  • TV out
  • Dukungan untuk sinkronisasi SyncML lokal dan jauh
  • USB 2.0 kecepatan tinggi (konektor micro USB)
  • Konektor AV 3.5 mm

Layar dan Antarmuka Pengguna

  • Ukuran: 3.5"
  • Resolusi: 640 x 360 piksel
  • Sampai 16.7 juta warna
  • Layar sentuh yang tahan lama dengan foil sentuh dan feedback sentuh terpisah
  • Kontrol tingkat kecerahan warna
  • Sensor orientasi
  • Sensor sekeliling
  • Detektor cahaya sekitar

Manajemen Sumber Daya

  • Baterai Li-Ion BP-4L 1500 mAh
  • Waktu bicara (maksimum):
    • GSM sampai 570 menit
    • WCDMA sampai 360 menit
  • Waktu siaga (maksimum):
    • GSM sampai 430 jam
    • WCDMA sampai 400 jam
  • Waktu playback video (maksimum): VGA 30fps
  • QCIF 15fps sampai 5.5 jam
  • Waktu rekaman video (maksimum): sampai 1 jam per klip
  • Waktu playback musik (maksimum): sampai 40 jam

Waktu operasi bervariasi tergantung pada teknologi akses radio yang digunakan, konfigurasi jaringan operator dan penggunaan.

Frekuensi Operasi

  • WCDMA 900/1900/2100, Quad band GSM 850/900/1800/1900, HSDPA, GPRS, A-GPS, WLAN
  • E-GSM 850/900/1800/1900, A-GPS
  • WCDMA 850/1900/2100, Quad band GSM 850/900/1800/1900, A-GPS, WLAN
  • Beralih otomatis antara band-band GSM
  • Modus penerbangan

Jaringan Data

  • GPRS kelas A, multislot kelas 32
  • Kecepatan maksimum WCDMA sampai 3.6 Mbps
  • Kecepatan maksimum HSDPA sampai 3.6 Mbps
  • Kecepatan maksimum WLAN IEEE 802.11b/g sampai 11Mbps/54Mbps

Memerlukan layanan data. Layanan Data kemungkinan tidak tersedia di semua jaringan. Kecepatan pengiriman data dapat setinggi 3.6 Mbps, namun bervariasi, tergantung pada kapabilitas jaringan dan kondisi lainnya. Pembentukan dan penerusan koneksi data tergantung pada ketersediaan jaringan, dukungan operator dan kekuatan sinyal.

Design

Warna dan Cover

  • Warna yang tersedia:
    • Hitam Transisi
    • Putih

Personalisasi

  • Layar home yang dapat dipersonalisasi:
    • Widgets
    • Tema
    • Ikon
    • Cara pintas
    • Menu
  • Nada dering

Software & Aplikasi Kembali ke atas

Platform Software & Antarmuka Pengguna

  • S60 Edisi ke-5
  • Siaga aktif
  • Perintah suara
  • FOTA (Firmware update Over The Air)
  • Rotasi antarmuka otomatis
  • Update software

Aplikasi

  • Email (SMTP, IMAP4, POP3), MMS, SMS, editor serba guna
  • Tampilan lampiran email – .doc, .xls, .ppt, .pdf
  • Mail for Exchange
  • Data: Kalender, Kontak, Agenda, Catatan, Email
  • Aplikasi PC: Microsoft Outlook, Outlook Express, Lotus Organizer, Lotus Notes

*Beberapa layanan hanya akan tersedia setelah download atau upgrade.

Personal Information Management (PIM)

  • Informasi kontak lengkap
  • Kalender
  • Daftar agenda
  • Catatan
  • Perekam
  • Kalkulator
  • Jam
  • Konverter

Komunikasi

Email & Olah pesan

  • Email client yang mudah digunakan dengan dukungan lampiran untuk gambar, video, musik dan dokumen
  • Dukungan untuk SMTP, IMAP4, POP3, MMS, SMS. Editor serba guna SMS/MMS
  • Widget web email
  • Nokia Email
  • Mail for Exchange*

Lainnya

  • Personal Information Management (PIM)
  • Cari konten pada ponsel dan cari di Internet
  • Penampil dokumen Quickoffice (Quickword, Quickpoint, Quicksheet)
  • Penampil Adobe PDF
  • Personalisasi melalui tema, nada dering, aplikasi
  • Modus orientasi tegak dan mendatar; dengan transisi via operasi geser ganda, atau putar otomatis yang dikontrol oleh akselerometer
  • Settings Wizard untuk memudahkan konfigurasi
  • Aplikasi transfer data untuk transfer informasi PIM dari perangkat Nokia kompatibel lainnya
  • Nokia Software Updater untuk upgrade firmware dengan PC pengguna, dengan pemeliharaan data pengguna
  • FOTA (Firmware over the Air Software Updater) untuk upadte firmware secara langsung ke ponsel melalui WLAN atau 3G

*Beberapa layanan hanya akan tersedia setelah download atau upgrade. Hanya perangkat yang menawarkan fitur pesan multimedia kompatibel atau fitur email saja yang dapat menerima dan menampilkan pesan multimedia. Tampilan konten dapat bervariasi. Beberapa gambar dan nada dering tidak dapat diteruskan.

Manajemen Panggilan

  • Kontak: database kontak yang telah disempurnakan dengan dukungan untuk beberapa ponsel dan rincian email per entri dan gambar kecil
  • Panggilan cepat, panggilan suara (menggunakan speaker terpisah) dan perintah suara
  • Catatan: daftar panggilan keluar, masuk, dan tak terjawab
  • Panggilan konferensi
  • Speaker handsfree khusus
  • Panggilan video
Nokia N97 Email

Sharing & Internet

Browsing and Internet

  • Browsing web dari halaman web yang sebenarnya
  • Web browsing with touch control
  • Bahasa markup yang didukung: HTML, XHTML MP, WML, CSS
  • Protokol yang didukung: HTTP v1.1, WAP
  • Dukungan TCP/IP
  • Visual history, dukungan HTML dan JavaScript, dukungan Flash Lite 3.0 dan Flash video
  • Nokia Mobile Search
  • RSS reader
  • Dukungan bagi Nokia Download! untuk menemukan, mendownload dan menginstal aplikasi dan widget tambahan
  • Dukungan untuk video streaming
  • Foto dengan tampilan berdasarkan tag cloud, bulan, album, slide show dan editor foto
  • Online Share dengan konektivitas pada layanan berbagi yang populer
  • Nokia XpressPrint: direct printing via USB connection (PictBridge), Bluetooth connectivity (BPP) or via online printing
  • Panggilan video dan dukungan berbagi video (layanan jaringan WCDMA)

Navigasi

GPS dan navigasi

  • GPS terintegrasi, penerima A-GPS
  • Kompas dan akselerometer untuk orientasi tampilan yang benar
  • Ovi Maps
  • Aplikasi Ovi Maps loader via PC

Download peta over-the-air membutuhkan transfer data dengan jumlah yang besar. Layanan provider Anda mungkin akan mengenakan tarif transimisi data. Keberadaan sebagian produk, layanan dan fitur dapat berbeda-beda di tiap negara. Silakan hubungi dealer Nokia terdekat untuk keterangan lebih lanjut dan ketersediaan pilihan bahasa. Spesifikasi ini dapat berubah tanpa pemberitahuan.


Nokia N97 Maps

Fotografi

Kamera

  • Kamera 5.0 megapiksel (2584 x 1938 piksel) dengan optik Carl Zeiss
  • Format file gambar diam JPEG/EXIF
  • Autofokus + lampu flash LED ganda
  • Zoom hingga 4x (digital)
  • Kamera kedua untuk panggilan video, VGA (640 x 480 piksel)

Pengambilan Gambar

  • Tag lokasi otomatis (Geotagging) gambar/video
  • Cover Flow mengubah foto dengan gerakan jari
  • Gambar yang diambil pada orientasi yang benar secara otomatis
  • Store photos on Ovi Share
  • Berbagi secara ekonomis untuk mengoptimalkan penggunaan baterai dan memori

Lainnya

  • Memori internal 32 GB, yang dapat ditingkatkan sampai 48 GB dengan kartu microSD
  • Konektivitas USB 2.0 kecepatan tinggi

Video

Kamera video

  • Kamera utama
    • 5 megapiksel dengan optik Carl Zeiss
    • Ambil video 16:9 berkualitas tinggi
  • Pengambilan video dalam format MPEG-4 sampai VGA pada 30 fps
  • Panjang klip video: sampai 90 menit
  • Format file video: .mp4 (default), .3gp (untuk MMS)
  • Pengaturan untuk pemandangan, lampu video, pengaturan cahaya, nada warna
  • Kamera kedua
    • VGA untuk panggilan video

Codec dan Format Vide

  • Resolusi Video sampai nHD 640x360 atau VGA pada 30 fps
  • Format file video .mp4 (default), .3gp (untuk MMS)
  • Zoom sampai 14x dengan resolusi VGA
  • Lampu video

Berbagi video dan playback video

  • Pusat video yang disempurnakan: hub pusat untuk pengalaman video
  • Akses ke video yang terakhir diputar dan mudah melanjutkan pemutaran
  • Video saya: koleksi video yang disimpan
  • Akses ke Video Internet, kompatibel dengan RSS feeds dan podcast video, dengan update dan download nirkabel langsung
  • Direktori video untuk menemukan Video Internet baru
  • Dukungan untuk download, streaming dan download progresif
  • Dukungan untuk Flash video
Nokia N97 Video

Musik & Audio

Fitur Musik

  • Comes with Music*
  • Pemutar Musik Nokia Nseries
  • Perekomendasi Musik
  • Toko Musik
  • Nokia Music Manager (aplikasi PC**)
  • Codec musik MP3, AAC, eAAC, eAAC+, WMA
  • Tag ID3 meta-data musik, seni album
  • Bit rate sampai 320 kbps
  • Dukungan DRM WM DRM, OMA DRM 2.0/1.0
  • Dukungan Radio Stereo FM (87.5-108 MHz/76-90 MHz), RDS
  • Pemancar FM

*Comes with Music hanya tersedia di wilayah tertentu.
**Memerlukan PC yang kompatibel

Radio

  • Dukungan Radio Stereo FM (87.5-108 MHz/76-90 MHz), RDS
Nokia N97 Music

Game

Game

  • Gunakan antarmuka sentuh untuk bermain game
  • Tombol samping juga dapat digunakan untuk mengontrol fungsi game.

Nokia N97 Gaming

Fitur Ramah Lingkungan

Efisiensi energi

  • Sensor cahaya sekitar, pengingat pencabut pengisi daya, Pengisi Daya Efisiensi Tinggi AC-10

Konten Eko dan layanan

  • Zona Eko melalui Ovi Store, peta untuk optimisasi rute dan navigasi pejalan kaki, konten dan personalisasi

Bahan

  • Bebas PVC

Daur ulang

  • Perangkat dapat di daur ulang hingga 80%

Kemasan

  • 100% dapat di daur ulang

Manual pengguna

  • Tips Eko pada halaman ramah lingkungan

Isi Paket Penjualan

Isi Paket Penjualan

  • Nokia N97
  • Baterai Nokia BP-4L
  • Nokia Travel Charger AC-10
  • Nokia Connectivity Cable CA-101
  • Nokia Wired Headset AD-54, HS-45
  • Nokia Charger adapter CA-146
  • Kain pembersih

Aksesoris

Aksesoris yang disarankan

  • Nokia 16 GB micro-SDHC Card MU-44
  • Nokia Bluetooth Headset BH-804
  • Nokia Bluetooth Headset BH-904
  • Nokia Stereo Headset WH-500
  • Nokia Bluetooth Speakers MD-7W

Minggu, 14 Maret 2010

Ayat Tentang Riba

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الصَّبَّاحِ وَزُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ وَعُثْمَانُ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ قَالُوا حَدَّثَنَا هُشَيْمٌ أَخْبَرَنَا أَبُو الزُّبَيْرِ عَنْ جَابِرٍ قَالَ لَعَنَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ آكِلَ الرِّبَا وَمُؤْكِلَهُ وَكَاتِبَهُ وَشَاهِدَيْهِ وَقَالَ هُمْ سَوَاءٌ

Dari Jabir ra berkata, bahwa Rasulullah SAW melaknat orang yang memakan riba, orang yang memberikannya, penulisnya dan dua saksinya, dan beliau berkata, mereka semua adalah sama. (HR. Muslim)

Sekilas Tentang Hadits

Hadits ini merupakan hadits yang disepakati kesahihannya oleh para ulama hadits. Diriwayatkan oleh banyak Imam hadits, diantaranya :
Imam Muslim dalam Shahihnya, Kitab Al-Musaqat, Bab La’ni Aakilir Riba Wa Mu’kilihi, hadits no 2995.
Imam Ahmad bin Hambal ra, dalam Musnadnya, dalam Baqi Musnad Al-Muktsirin, hadits no 13744.

Selain itu, hadits ini juga memiliki syahid (hadits yang sama yang diriwayatkan melalui jalur sahabat yang berbeda), diantaranya dari jalur sahabat Abdullah bin Mas’ud dan juga dari Ali bin Abi Thalib, yang diriwayatkan oleh :
Imam Turmudzi dalam Jami’nya, Kitab Buyu’ An Rasulillah, Bab Ma Ja’a Fi Aklir Riba, hadits no 1127.
Imam Nasa’I dalam Sunannya, Kitab At-Thalaq, Bab Ihlal Al-Muthallaqah Tsalasan Wan Nikahilladzi Yuhilluha Bihi, Hadits no. 3363.
Imam Abu Daud dalam Sunannya, Kitab Al-Buyu’, Bab Fi Aklir Riba Wa Mu’kilihi, hadits no. 2895.
Imam Ahmad bin Hambal dalam Musnadnya di banyak tempat, diantaranya pada hadits-hadits no 3539, 3550, 3618, 4058, 4059, 4099, 4171 dsb.
mam Ad-Darimi dalam Sunannya, Kitab Al-Buyu’, Bab Fi Aklir Riba Wa Mu’kilihi, hadits no 2423.
Makna Hadits Secara Umum

Hadits yang sangat singkat di atas, menggambarkan mengenai bahaya dan buruknya riba bagi kehidupan kaum muslimin. Begitu buruk dan bahayanya riba, sehingga digambarkan bahwa Rasululla SAW melaknat seluruh pelaku riba. Pemakannya, pemberinya, pencatatnya maupun saksi-saksinya. Dan keesemua golongan yang terkait dengan riba tersebut dikatakan oleh Rasulullah SAW; “Mereka semua adalah sama.”

Pelaknatan Rasulullah SAW terhadap para pelaku riba menggabarkan betapa munkarnya amaliyah ribawiyah, mengingat Rasulullah SAW tidak pernah melaknat suatu keburukan, melainkan keburukan tersebut membawa kemadharatan yang luar biasa, baik dalam skala indiividu bagi para pelakunya, maupun dalam skala mujtama’ (baca ; maysarakat) secara luas.

Oleh karenanya, setiap muslim wajib menghindarkan dirinya dari praktek riba dalam segenap aspek kehidupannya. Dan bukankah salah satu sifat (baca ; muwashofat) yang harus dimiliki oleh setiap aktivis da’wah adalah “memerangi riba”? Namun realitasnya, justru tidak sedikit yang justru menyandarkan kasabnya dari amaliyah ribawiyah ini.

Makna Riba

Dari segi bahasa, riba berarti tambahan atau kelebihan. Sedangkan dari segi istilah para ulama beragam dalam mendefinisikan riba.
efinsi yang sederhana dari riba adalah ; pengambilan tambahan dari harta pokok atau modal, secara bathil. (baca ; bertentangan dengan nilai-nilai syariah).
Definisi lainnya dari riba adalah ; segala tambahan yang disyaratkan dalam transaksi bisnis tanpa adanya padanan yang dibenarkan syariah atas penambahan tersebut.

Selasa, 09 Maret 2010

PENELUSURAN GUA

Sebelum lebih jauh mempelajari teknik-teknik penelusuran gua, langkah pertama yang perlu kita lakukan adalah mempelajari bahaya-bahaya penelusuran gua.

PENDAHULUAN

Setiap kegiatan di alam terbuka selalu memiliki resiko untuk terjadi kecelakaan. Sebenarnya kasus kecelakaan di kegiatan alam terbuka relatif kecil, akan tetapi setiap terjadi suatu kecelakaan selalu di ekspose secara besar - besaran sehingga banyak pihak yang menganggap bahwa kegiatan alam terbuka resikonya jauh lebih besar. Padahal kalau kita membaca surat kabar setiap hari selalu terjadi kecelakaan di jalan raya, tetapi orang menganggap bahwa naik motor atau mobil jauh lebih aman daripada melakukan kegiatan petualangan di alam terbuka.

Pada dasarnya pada semua kegiatan alam terbuka bahaya kegiatan ini selalu terbagi dalam dua jenis, yaitu bahaya dari pelaku kegiatan dan bahaya yang berasal dari lingkungan atau alam. Bahaya dari segi pelaku kegiatan sebenarnya dapat diminimalkan sekecil mungkin dengan melakukan persiapan pengetahuan, fisik, teknis dan non teknis. Sedangkan bahaya dari segi lingkungan untuk sebagian orang tidak dapat diperhitungkan, misalnya faktor cuaca, tetapi untuk kegiatan speleologi dan penelusuran gua semua faktor masih dapat diperhitungkan, sehingga yang paling berperan adalah faktor human error / kesalahan dari pihak manusia sebagai pelaku kegiatan.

Dalam kegiatan speleologi dan penelusuran gua, bahaya dari faktor lingkungan dapat diminimalkan bahkan dihilangkan bila kualitas SDM / pelaku kegiatan di optimalkan, serta konsekuen terhadap etika, moral dan kewajiban penelusuran gua.

KLASIFIKASI dan URAIAN BAHAYA GUA

Dalam kegiatan speleologi dan penelusuran gua bahaya ini diklasifikasikan menjadi dua yaitu :

A. ANTHROPOSENTRISME
B. SPELEOSENTRISME

Anthroposentrisme adalah bahaya yang dapat menimpa manusia sebagai pelaku kegiatan penelusuran gua, terbagi lagi menjadi bahaya yang disebabkan oleh manusia itu sendiri dan bahaya yang disebabkan oleh gua sebagai media kegiatan penelusuran.

Beberapa bahaya dari sisi Anthroposentrisme ini adalah :

1. FAKTOR MANUSIA

a. Ceroboh , sembrono , nekad
* Kurang persiapan ( informasi, fisik, teknik, perlengkapan, logistik )
* Tidak menguasai teknik dan peralatan ( salah alat, melepas alat, tidak disimpul )
* Tidak menguasai teknik penelusuran ( panjat, renang, selam, SRT )
* Terpeleset
* Memilih pijakan labil
* Kepala terantuk batu , ornamen, atap gua
* Merubah formasi gua
* Tidak mematuhi Etika, Moral dan Kewajiban penelusuran gua
* Memaksakan diri mengejar target kegiatan

b. Tersesat
* Kurang pengamatan pada waktu masuk
* Sumber cahaya habis
* Gua labirin dan bertingkat
* Terlalu lelah

c. Tenggelam
* Tidak dapat berenang
* Dapat berenang tetapi sembrono
* Cave Diving

d. Salah dalam pembagian Tim penelusuran
* Tidak sesuai kemampuan
* Pembagian beban tidak merata


2. FAKTOR PERALATAN
a. Berkurangnya kualitas peralatan
* Aus ( pemakaian over, tidak dirawat, salah pakai, dll )
* Rusak ( terpakai, tersimpan, jatuh, dll )
* Friksi pada saat penggunaan

b. Penggunaan tidak semestinya
* Terkena beban ungkit, beban bukan pada arah yang direkomendasikan
* Descending terlalu dalam, terlalu cepat


c. Beban berlebihan
* Salah pemasangan lintasan
* Transfer barang, Rescue


d. Penyusutan tidak terkontrol
* Penyimpanan
* Penggunaan
* Pencucian


3. FAKTOR GUA DAN ALAM

1. Banjir, tenggelam, arus deras, sump, siphon, lumpur dalam, lumpur hisap
2. Runtuh

* gempa
* labil
* penambangan
* umur gua
* manusia

c. Gas berbahaya

* O2 tipis,
* CO, CO2 tinggi,
* Nitrogen,
* Sulfur,
* Racun karbit (link ke The Newsletter of Cave Conservation and Management ), senyawa karbit


d. Penyakit akibat virus, bakteri, dan jamur .

e. Binatang berbahaya

* berbisa,
* beracun,
* menyengat,
* menggigit,
* mengisap darah,

f. Tanaman berbahaya ( jelatang, kemadoh, lugut / aur / duri halus, dll )

g. Air mengandung bakteri Coli, air akumulasi guano, air kencing binatang pengerat (tikus)

h. Hipothermia ( Kedinginan, penurunan suhu tubuh )

* Sungai bawah tanah
* Angin
* Tidak membawa pakaian yang memadai
* Kurang kalori
* Kebanjiran

i. Dehidrasi ( Kekurangan cairan tubuh )

* Haus yang berlebihan
* Gua pengap dan panas
* Udara tidak mengalir

j. Debu halus ( batuk, sakit mata, pernafasan terganggu )

k. Tersambar petir ( di permukaan, di dalam melalui aliran air )

l. Terkena aliran listrik ( lampu, genset, pompa air )
m. Mistis, mitos, legenda ( bahaya sekunder )

* Kepercayaan masyarakat
* 'X' File, mahluk halus
* Pelecehan terhadap Juru Kunci

Speleosentrisme adalah bahaya yang dapat menimpa gua akibat dipergunakan sebagai media kegiatan penelusuran gua.



* Pengaruh terhadap bentukan di dalam gua
* Pengotoran lingkungan gua ( vandalisme, sampah, aroma tak sedap )
* Perusakan ornamen gua ( pematahan perusakan, pengambilan, corat - coret )
* Perusakan oleh penambangan di dalam gua
* Perusakan sistem hidrologi dan kualitas airnya
* Pembuatan bangunan dengan design overkill


2. Pengaruh terhadap ekosistem gua ( akibat kunjungan berlebihan, suara berlebihan, cahaya berlebihan, kotoran dari luar masuk ke dalam gua )

1. Avia fauna
2. Aqua fauna

3. Pengaruh terhadap ekosistem karst

1. Pengaruh ledakan populasi hama akibat terganggunya biota gua ( walet, Sriti, Kelelawar )
2. Binatang langka terusik dari gua ( harimau, srigala, dll )

1. ANTISIPASI

Antisipasi untuk masing - masing klasifikasi bahaya berbeda - beda, tetapi pada dasarnya adalah bagaimana kegiatan penelusuran gua ini dapat dilakukan tanpa menimbulkan bahaya bagi pelaku maupun bagi guanya, sehingga hasil dari kegiatan penelusuran gua ini bermanfaat bagi penelusur gua maupun bagi masyarakat sekitar gua.

Satu - satunya jalan untuk lepas dari bahaya Anthroposentrisme adalah dengan konsekuennya pelaku kegiatan terhadap Etika, Moral dan Kewajiban Penelusur Gua, serta selalu meningkatkan kualitas pengetahuan kita terhadap pengetahuan pendukung speleologi. Sedangkan antisipasi bagi gua - gua yang memiliki nilai ilmiah tinggi adalah dengan :

1. Memberlakukan prosedur perijinan yang ketat
2. Menciptakan SDM yang standar untuk mengawasi dan mengontrol gua - gua yang sering dikunjungi
3. Memberdayakan dan pelibatan masyarakat setempat untuk menjaga gua - gua di lokasi mereka
4. Menjaga kepercayaan masyarakat dan meng-angkerkan gua tertentu demi tujuan konservasi
5. Mengangkat jurukunci khusus untuk menjaga gua tertentu

II. REFERENSI INSIDEN

1. Insiden yang pernah terjadi dalam kegiatan penelusuran gua : banjir, kejatuhan batu, blocking di simpul dan sambungan, terpeleset
2. Kecelakaan dalam penelusuran gua ( L. Kayu Ares, gua Kedung Pawon, gua Sriti, gua Buniayu, L. Jati )
3. Kerusakan gua akibat kegiatan manusia

1. Penelusuran gua :
G. Seropan (Ponjong, Gunung Kidul), G. Semuluh (Semanu, Gunung Kidul), L. Jaran (Pacitan), L. Cokro (Ponjong, Gunung Kidul)
2. Wisata : Gua Jatijajar (Ayah, Kebumen), Gua Gong (Pacitan), gua Tabuhan (Pacitan)
3. Penambangan : gua Cenguk (Ponjong, Gunung Kidul), Gua Pucung (Buayan), gua Lalay, gua Lawa
4. Lain - lain : Gua Rahayu Adipala

Jumat, 19 Februari 2010

Cara manua update avira

1. buka www.antivir.com
2. klik more ivdf di pojok kanan bawah ... okeh



3. Klik more ivdf tulisan warna merah
4. muncul kotak dialog
5. klik simpan berkas
6. and then OK

Senin, 15 Februari 2010

KBDM 10 ... membuatku oral

KBDM 10 adalah
komunikasi bisnis debat managemen 2010
ini terjadi karena ulah anak 08 yang sekonyong2nya mengubah jadwal mata kuliah komunikasi bisnis menjadi jam kuliah siang.
ini sangat merugikan pihak managemen ankatan 07 yang ingin segera TAMAT
termasuk SAYA ... (ngarEPPP .. )
jadi setelah perdebatan panjang .. dan rencananya bakal di hadiri pansus century .. buat nyelesaikan ni masalah
karena komunikasi akan di merger dengan bisnis menjadi BANK MUTIARA (.... Ya oloh makin Gaknyambung)

akhirnya 2007 memanggilkan terpidana mati salah seekor anak 08 inisial ES kita sebut saja Rani Juliani ...
akhirnya Rani dengan muka memelas memohon keringanan hukum dengan 07 akibat masalah yang dibuatnya ...
dan langsung diramekan oleh anak 07
akhirnya rani digilir 07 hingga lemas ... (saya hanya menjadi penonton... gak ikutan DOSA tau)
dan akhirnya rani menyerah dan pasrah

akhirnya kombis menjadi
jam siang banget ... bagusla daripada tidak ... sama sekali

Sabtu, 23 Januari 2010

hari ni lembur di kantor ampe jam 10 mlam
buset dah
ada suara anak2 nangis di lntai 3 kantor
tepatnya di kamar mandi
wah ..... gw sendirin di lantai 2
lagi ngerjain design yang terakhir
para pekerja yang lain di lantai bawah
lalu .. gw panggil semuanya ...eh ternyata tinggal 2 orangmati sudah
suaranya makin KENCANG
pake acra KETAWA lagi
da tau kami pada ketakutan
soalnya lampu lantai 3 belum dimatiin
para pekerja yang lain ...ngomong gini ke gw ... "miftah kita pulang aja yuk ... biarin ja tu lampu"lalu gw gak peduli
yuk kita naik bareng2 .kalo sma2 pasti entar dy takut
eh sampenya di lt 3
gk da ap2 ... yawuda kami matiin deh semua lampu
yawuda 2 pekerja itu langsung turun ke lt dasar

gw beresin komputer, scanner dan mesin2 yang gw pakai untuk design di lt 2
waktu gw matiin tu semua mesin
ada langkah kaki diseretmenuruni tangga lantai 3 menuju lt 2
anJRRRRRRRRRRRRRiTTTTT
tu setan kok ikut2an turun pula
gw langsungambil laptop ...langkahnya semakin dekat ke lantai 2
habis gw kalo tatapan langsung
pasti jadi batu ( emang medusa)
yawuda gw lari bw laptop gw,selagi lari langsung .. nepuk saklar
langsung deh semua lampu di lt 2 mati
yawuda gw langsung ke tangga ke lt 1

TIBA - TIBA
DIA KETAWA CEKIKAN SENANG BANGET LIHAT GW KETAKUTAN
kemungkinan besar dia ada di belakang gw
soalnya langkahku da berat
tapi gak pedul langsung lari di koridor lantai 1
"MMMMMAAAAAAAAATiiikan semua lampu"
perintahkulalu pekerja yang lain mematikannya .... melalui saklar utama,
tanpa mematikannya satu persatu
aku akhirnya bertemu dua pekerja lain yang siap2 mau pulang
....lalu suara di belakangku hilang
.. cuma ada ruangan gelaphhhhh untng deh
...lalu gw iseng aja

gw idupin lagi tu saklar utama .."cklek"
lampu lantai satu hidup semua
tiba2 kami melihat seorang wanita
lari menuju tangga lt 2
...kami bertiga terkejut
SSSTTTTTRESSSSSSSS
soalnya jarak dia berbalik dengan kami lalu menuju tanggacuma 10 meter
WAWWAWWW
harus ngomong ama bos (papa)
PANGGIL PENGUSIR HANTU